Industri rekaman besar seperti EMI, Universal dan Sony Music berencana menggeser sistem penjualan CD (Compact Disc) dan menggantinya ke dalam format digital. Seperti yang diberitakan Majalah Side Line Music yang memberitakan bahwa pihak label rekaman mayor berencana untuk menghentikan format CD pada akhir 2012.
Dalam pemberitaan tersebut mereka mengaku akan memproduksi CD dan merilisnya dalam jumlah yang sangat terbatas dan hanya bisa didapatkan melalui toko online ternama seperti Amazon.
Pada kenyataannya, penjualan musik format fisik seperti CD sudah sangat berkurang drastis. Walaupun belum ada pernyataan resmi dari pihak label, pemberitaan Majalah Side Line mengatakan bahwa para label besar tersebut mengkonfirmasi rencana mereka tersebut secara tertutup. Rencana dihentikannya produksi CD ini menyusul penghentian beberapa format musik lainnya seperti kaset dan vinyl.
Menurut saya, cara-cara seperti ini sebetulnya sudah dipelopori oleh banyak musisi yang menempuh jalur indie. Beberapa Label rekaman Major di Indonesia saja akhirnya harus membagikan CD secara Gratis atau dijadikan sebagai extra bonus, kaya kalau kita belanja atau makan di KFC. Sebagiannya lagi biasanya dibuat untuk tujuan promosi ke media partners, selanjutnya pihak label tidak menjual CD melainkan menjual konten digital berbentuk RBT, NSP, Ring Tone dan lain-lainnya.
Awalnya RBT/NSP atau konten digital lainnya disambut dengan sangat baik oleh para pelaku bisnis musik, yang paling disayangkannya pembagian royalti yang masih sangat kecil untuk talent atau artisnya. Secara bisnis, untuk membuat konten digital berbentuk RBT/NSP memang tidak sebesar memproduksi CD dan resiko yang lebih kecil. CD jika tak laku dipasaran pasti bikin Tekor yang punya modal berbeda dengan RBT/NSP yang hanya memerlukan biaya proses kepengurusan dengan Provider atau agen provider.
Awalnya RBT/NSP atau konten digital lainnya disambut dengan sangat baik oleh para pelaku bisnis musik, yang paling disayangkannya pembagian royalti yang masih sangat kecil untuk talent atau artisnya. Secara bisnis, untuk membuat konten digital berbentuk RBT/NSP memang tidak sebesar memproduksi CD dan resiko yang lebih kecil. CD jika tak laku dipasaran pasti bikin Tekor yang punya modal berbeda dengan RBT/NSP yang hanya memerlukan biaya proses kepengurusan dengan Provider atau agen provider.
Coba lihat yang ada disekitar kita dan coba ingat, kapan terakhir kamu membeli CD dari Band Favoritmu?
Walaupun beberapa kalangan tertentu tetap akan membeli atau memiliki CD Original dari Band Favoritnya karena fanatisme atau menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.
Kebanyakan orang saat ini mendapatkan lagu lewat download di internet, cari yang gratisan bro :D, ditambah pemutar musik yang paling banyak digunakan saat ini adalah Komputer/Laptop dan Handphone/Blackberry, tinggal colokin ke speaker dan pada kenyataannya hal itu memang lebih mudah, lebih murah dan ga perlu repot-repot beli CD di toko. Apalagi kalo sudah tinggal transfer bluetooth via HP.
Uraian ini mungkin bisa dijadikan pertimbangan buat kamu yang punya rencana pengen bikin album baik dijalur indie maupun melalui perikatan label rekaman. Kebanyakan Label rekaman di Indonesia menerapkan sistem titip edar, artinya semua biaya produksi hingga promosi dihandling oleh Manajamen Band, dalam hal ini pihak label hanya membackup distribusi dan pemasarannya. Jika secara detail kamu kamu ingin memproduksi CD, paling engga, kamu harus pinter-pinter membuat estimasi target penjualan CD nya terlebih dahulu, supaya tidak mubazir.
Kalau kamu menguasai banyak hal tentang Internet, seperti membuat website, membuat jejaring sosial di internet, kamupun bisa melakukan hal yang sama seperti layaknya sebuah label rekaman dan mempublish karya kamu sendiri di internet layaknya membuat Net Label Records.
Tinggal bagaimana kamu membuat strategi market yang jitu, kalau mau upload jangan yang full version. Potong durasi lagunya untuk samping preview, bisa 30 detik sampai 1 menitan, lalu kamu bikin official website sendiri untuk menampung dan menjual karya-karya kamu sendiri, terus tinggal di promosikan.
Produksi CD bukan berarti tidak perlu, dalam hal ini mungkin ada beberapa penggemar yang ingin memliki koleksi CD Original langsung dari Band/Artistnya. Jadi, produksi CD bisa dimulai dengan membuat Limited Edition (Edisi terbatas), misalnya 100 - 1000 copy, dan bisa dibuat secara manual melalui proses duplikasi. Untuk pertimbangan profesionalisme, dianjurkan untuk memproduksi CD dengan proses Replikasi.
Selain dari link download full version yang bisa kamu jual, sebagai band atau musisi, tentunya kamu akan memiliki penggemar yang akan membeli semua merchandise seperti T-Shirts, dan pernak-pernik lainnya. Tentu saja ini tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh proses dan perjuangan yang panjang.
Untuk memulainya, jika kamu serius buatlah sebuah Official Website ber domain dot.com. Jika merasa kesulitan, saya siap membantu ;). Bikin Website ber domain dot.com murah kok hehe. Kalau masih bimbang, bisa dicoba dengan membuat fanpage di facebook, twitter dan gretongan-gretongan yang laen. hehe! Kalau kamu punya konsep musik dan belum direkam, jelas harus direkam dulu dong :D. Untuk Pembuatan Album rekaman Indie silahkan mampir ke tempat saya, murah tapi engga murahan hohoho. Nah, tinggal membuat sebuah konsep promosi yang bisa disesuaikan dengan budget kamu. Buat Merchandise seperti T-Shirts dan lain-lain.
Jadikan Musik bagian dari hobi dan pekerjaan kamu. Sedikit atau banyak, hasilnya pasti akan bikin kita lebih Bahagia. Prinsip ini mungkin bisa dijadikan pegangan buat kamu, kalaupun perlu ngeluarin uang untuk membuat album project musik kamu, anggap saja ini sebuah investasti. Kalau diibaratkan seorang petani, kamu harus membeli pupuk untuk memulai menanam dan perlu menggarap sawah dan mengolahnya. Jika sudah waktunya panen, kamu bisa petik hasilnya. Berhasil atau tidak, dikembalikan pada bagaimana kita mampu mengolahnya.
Kesimpulannya, 2012 mulailah berpikir dan membuat pola 'Self Music Published' dan jualin karya-karya musikmu skarang!!!... #Just Opini, mudah2an ngasih inspirasi :D
Kalau kamu menguasai banyak hal tentang Internet, seperti membuat website, membuat jejaring sosial di internet, kamupun bisa melakukan hal yang sama seperti layaknya sebuah label rekaman dan mempublish karya kamu sendiri di internet layaknya membuat Net Label Records.
Tinggal bagaimana kamu membuat strategi market yang jitu, kalau mau upload jangan yang full version. Potong durasi lagunya untuk samping preview, bisa 30 detik sampai 1 menitan, lalu kamu bikin official website sendiri untuk menampung dan menjual karya-karya kamu sendiri, terus tinggal di promosikan.
Produksi CD bukan berarti tidak perlu, dalam hal ini mungkin ada beberapa penggemar yang ingin memliki koleksi CD Original langsung dari Band/Artistnya. Jadi, produksi CD bisa dimulai dengan membuat Limited Edition (Edisi terbatas), misalnya 100 - 1000 copy, dan bisa dibuat secara manual melalui proses duplikasi. Untuk pertimbangan profesionalisme, dianjurkan untuk memproduksi CD dengan proses Replikasi.
Selain dari link download full version yang bisa kamu jual, sebagai band atau musisi, tentunya kamu akan memiliki penggemar yang akan membeli semua merchandise seperti T-Shirts, dan pernak-pernik lainnya. Tentu saja ini tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh proses dan perjuangan yang panjang.
Untuk memulainya, jika kamu serius buatlah sebuah Official Website ber domain dot.com. Jika merasa kesulitan, saya siap membantu ;). Bikin Website ber domain dot.com murah kok hehe. Kalau masih bimbang, bisa dicoba dengan membuat fanpage di facebook, twitter dan gretongan-gretongan yang laen. hehe! Kalau kamu punya konsep musik dan belum direkam, jelas harus direkam dulu dong :D. Untuk Pembuatan Album rekaman Indie silahkan mampir ke tempat saya, murah tapi engga murahan hohoho. Nah, tinggal membuat sebuah konsep promosi yang bisa disesuaikan dengan budget kamu. Buat Merchandise seperti T-Shirts dan lain-lain.
Jadikan Musik bagian dari hobi dan pekerjaan kamu. Sedikit atau banyak, hasilnya pasti akan bikin kita lebih Bahagia. Prinsip ini mungkin bisa dijadikan pegangan buat kamu, kalaupun perlu ngeluarin uang untuk membuat album project musik kamu, anggap saja ini sebuah investasti. Kalau diibaratkan seorang petani, kamu harus membeli pupuk untuk memulai menanam dan perlu menggarap sawah dan mengolahnya. Jika sudah waktunya panen, kamu bisa petik hasilnya. Berhasil atau tidak, dikembalikan pada bagaimana kita mampu mengolahnya.
Kesimpulannya, 2012 mulailah berpikir dan membuat pola 'Self Music Published' dan jualin karya-karya musikmu skarang!!!... #Just Opini, mudah2an ngasih inspirasi :D