13 June 2017

Plagiarisme dan Viralnya Afi Nihaya Faradisa



Di medsos lagi viral plagiarisme yang dilakukan Afi Nihaya Faradisa. Penulis yang masih SMA dengan jumlah follower facebook 584.281 followers. Followers sebanyak ini udah cukuplah untuk di sebut sebagai selebriti medsos.
Populernya dari medsos, begitu tau tulisannya hasil copas 'jiplas', reputasinya jadi bahan bully di medsos sebagai "plagiator" atau tukang copas tulisan dan puisi orang lain. rasanya kayak diangkat tinggi, terus dibanting dari ketinggian, uhhh sakitnyaa.. 😜
Kalo penasaran, cari aja namanya di kolom pencarian facebook atau google, pasti ketemu. Tapi jangan ikutan ngebully lah, kesian, masih bocah jalan kariernya masih panjang, cukup buat tambah wawasan aja kalo jadi plagiat itu hasilnya rapuh, semu, pera kaya beras dolog 😁
Sejujurnya, sesekali kadang-kadang saya juga pernah mengambil ide dan pemikiran orang lain, mempelajarinya dan menggabung kembangkan ide tersebut dengan ide saya.
Contentnya bisa macem-macem, misalnya ngintip-ngintip script desain web orang lain, nyari2 ide desain, photo, footage / video FX, template atau sekedar mencari ide segar dan peluang bisnis di internet. Saya yakin semua orang pernah atau sering melakukan hal ini,
Dalam dunia tul menutul lis menulis, plagiarisme engga bisa disamakan dengan melansir atau mengambil beberapa kutipan dan mengembangkannya. Kalo di copi paste 'ndeblek-ndeblek' secara keseluruhan, terus mengedit sumber dan pelakunya, ya ini sih memang lumayan bikin gerah penulis aslinya. Di dunia blogger saja ada etika sendiri ketika seorang blogger meng-copy tulisan orang lain yaitu dengan mencantumkan source link atau sumber tulisan dengan ijin atau tanpa seijin penulisnya.
Membuat sebuah ide kreatif yang 100% original itu engga mudah, ada yg bilang kalo ide itu mahal, kenyataannya memang seperti itu. Kebanyakan orang biasanya menggunakan pola : Amati, Tiru dan Modifikasi. Apakah pola ini juga di sebut sebagai Plagiarisme? Kalo iyapun, ga usah malu untuk mengakui bahwa kita boleh saja menjadi seorang plagiat dengan menjiplak, nyontek atau memodifikasi ide orang lain atau ide yang sudah ada.
Kalo terpaksa menjadi seorang plagiat-pun, jadiin motif mencontek ide atau njiplak karya orang lain tersebut sebagai sarana pembelajaran, yang penting jangan bangga kalo levelmu hanya baru di tingkatan tukang njiplak, apalagi sampe ngaku jiplakan tersebut hasil karya sendiri.
Saya bikin perumpamaan begini, pernah lihat di youtube?
misalnya ada seorang musisi yang meng-cover lagu dengan aransemen musik yang berbeda sekalipun, secara etika musisi tersebut harus mencantumkan band / musisi / penyanyi / pencipta lagu aslinya. Kalo ada seorang musisi yang nge-cover lagu orang tapi ngaku-ngaku kalo itu karyanya sendiri, ini yang menurut saya sangat layak dapat predikat "Plagiator sejati" 😆



Nah, bagaimana dengan Afi Nihaya Faradis? Layakah ia menyandang gelar plagiator sejati 🤧 hehehehe...
Atau jangan-jangan anda dan saya juga termasuk pernah menjadi plagiat tanpa kita sadari hehe..
Menurut saya, Afi masih tergolong kelas 'basic' lah untuk menyandang gelar "Sang Plagiator" 😁, masih ada plagiator kelas hiu yang kebal di bully. Coba tebak siapakah negara yang terkenal dengan produsen produk plagiat terbesar di dunia? ga usah di jawab, kenyataannya, jangankan menciptakan sesuatu, menjadi plagiat yang baik pun tidak mudah. Jadi jangan gampang nge-'bully'. Bully aja diri kita sendiri 😬 😎

No comments:

Post a Comment

Instagram Aris Item