Showing posts with label Fotografi. Show all posts
Showing posts with label Fotografi. Show all posts

Kemarin, tanggal 20 Oktober 2017 saya membeli kamera Blackmagic Pocket Cinema Camera atau biasa di singkat BMPCC, sekaligus membeli Camera Rig Tilta, Rig khusus yang di rancang untuk kamera BMPCC.

Kamera dengan brand Blackmagic Design memang dirancang khusus bagi para cinematography. Sesuai dengan nama kameranya  Blackmagic Pocket Cinema Camera (BMPCC) yang berukuran mungil yaitu hanya seukuran kamera poket. Ukurannya tidak jauh berbeda dengan kamera mirrorless pada umumnya.

Blackmagic Design adalah salah satu produsen kamera broadcast profesional. Engga heran, saat Blackmagic mengeluarkan produk inipun harga yang dibandrol di website cukup lumayan yaitu $995 untuk produk BMPCC dan BMMCC. Dan saat ini Blackmagic Design juga mengeluarkan type kamera mungil terbaru  yang sudah mendukung resolusi 4k yaitu Blackmagic Micro Studio 4K yang dibandrol $ 1.295 di website resminya.



Kenapa saya lebih memilik BMPCC daripada BMMCC, sementara harga yang dibandrol sama. BMPCC memiliki kelebihan sudah ada LCD monitor nya, berbeda dengan BMMCC yang belum ada LCD monitornya. Yach setidaknya memilih BMPCC biar engga mikirin beli external monitor hehee..

Kembali ke BMPCC.! Jika dari dilihat dari pengaturan tombol dan fungsi menunya, BMPCC cukup simpel dan mudah dipahami. Hanya terdapat tombol seperti Iris, Focus, Menu, Power on/off dan tombol pengaturan arrow left right up down. Sangat sederhana dan simpel. Untuk mengatur option Iso, Kualitas ProRes, Raw dan option lainnya juga cukup jelas. Saya yakin bagi yang sudah sering pegang kamera, tidak akan menemui kesulitan dengan menu yang ada pada kamera BMPCC ini.

Untuk portnya sudah ada port micro HDMI, mic input, port untuk headphone dan port untuk power supply dengan daya 12V (sudah di sertakan power supply 12V dalam setiap pembeliannya) jadi selain menggunakan battery, bisa juga menggunakan colokan power supply.

Berbeda dengan kamera jenis DSLR atau Mirrorless, kamera racikan blackmagic design memang di dedikasikan bagi para videographer, jadi jelas tidak bisa digunakan untuk memotret ya. Yang asik dari kamera keluaran Blackmagic Design ini adapter lensanya menggunakan jenis mounting Micro Four Thirds (MTF) atau biasa di sebut mount M4/3 (M43), jadi bisa menggunakan lensa dari brand Panasonic (Lumix) maupun Olympus. Untuk videografer yang sudah mempunyai koleksi lensa dari panasonic atau olympus bisa langsung di tancap ke body kamera BMPCC ini. Selebihnya anda bisa menggunakan lensa lainnya dengan menggunakan adapter khusus.

Keunggulan utama dari kamera BMPCC ini yaitu Sensor yang digunakan memiliki kemampuan yang cukup impresif. Dengan dynamic range sebesar 13 stop, kemampuan mengambil lossless compressed CinemaDNG RAW dan menghasilkan gambar yang memiliki kualitas hampir sama dengan kamera film profesional Super 16. Sensor ini mampu mengambil gambar dengan resolusi 1080HD pada kecepatan 23.98, 24, 25, 29.97 atau 30 FPS.

Kelemahan paling menonjol dari BMPCC ini yaitu penggunaan daya battery yang lumayan boros. Jadi jika anda tertarik untuk membeli kamera Blackmagic Pocket Cinema Camera, persiapkan untuk membeli banyak battery cadangan. Untuk membeli Battery cadangannya, anda bisa membeli battery Nikon EN EL-20, battery ini cukup kompatibel dan bisa digunakan pada kamera BMPCC. Demikian dulu, nanti akan dilanjut dengan bahasan lainnya mengenai kamera Blackmagic Pocket Cinema Camera ini. Terima kasih telah berkunjung di blog saya. See You Again.


Awalnya coba beli lensa manual dari brand asahi pentax super takumar, pentacon, tokina, rokinon, canon fd, dll. ga kerasa tau-tau punya banyak, niat ngejual motifnya bosen plus pengen ganti dengan lensa yang lain. Tapi setiap saya jual ko sering dapet lebihan ya hehe.. otak pedagang 
Ada pembeda antara beli lensa dan beli kamera. Kamera makin lama fluktuasinya makin murah walaupun ada beberapa brand tertentu yang harga jualnya bagus dan bertahan. kalo lensa vintage makin lama harga makin tinggi. Asumsi sementara saya, beli lensa lama rasanya kaya beli emas *lensa vintage khususnya.
Keuntungan lainnya, untuk yang hobi foto video bisa pake lensanya untuk ngejob atau penunjang hobi, kalo butuh uang bisa dijual lagi. dalam hal ini rumus pasar masih sangat berlaku, jika peminat bertambah dan barang langka harga bisa dipastikan akan tinggi.
Yang paling asik hunting lensa manual karena harganya yang relatif murah. saya ambil contoh, lensa lama canon fd 50 1.2 s.s.c kisaran 3 - 5 jutaan dengan lensa baru canon ef 50 1.2 L yang harga barunya kisaran 20 jutaan (survey di beberapa market place indonesia). lensa lama type ssc (super spectra coating) bisa dibilang lensa L series jaman waktu itu, hanya beda istilah saja meskipun ada beberapa fitur yang beda, dulu kan jamannya analog film yang semua pengoperasiannya manual beda dengan generasi sekarang ada auto focus.
Ciri ciri lensa manual materialnya full logam lebih kokoh dibanding lensa keluaran sekarang yang materialnya carbon, khas lainnya yaitu focus ring yang lebar bisa full diputer sampe 360 derajat, ngatur aperturenya langsung dari lensa dan karakter bokehnya dreamy.
Sekarang lagi nyandu hunting lensa-lensa vintage dan hobi ngoprek lensa, lensa lama lebih mudah di oprek karena sistem mekaniknya engga seribet lensa keluaran sekarang. yang engga kalah penting saya bisa belajar mengenal banyak karakter lensa.



Beberapa hari kemarin, saya dapat barang baru 2 unit body kamera second dari brand Panasonic seri lumix GF1. Kamera jenis mirrorles dengan resolusi 12 MP memiliki bodi\ cukup ringan dan memiliki bentuk yang compact. Ukurannya tidak jauh berbeda dengan mirrorless pabrikan olympus atau sony (Sony nex / alpha).

Serie Panasonic Lumix GF1 ini termasuk salah satu generasi pertama panasonic Lumix G Series, type lain dari Panasonic G Series yaitu serie GF, GX, G dan GH. Yang akan saya bahas kali ini yaitu serie Panasonic type GF.

Serie GF1 ini bisa di bilang kategori Entry Level dari buatan Panasonic. Semua model Lumix G Series menggunakan mount Micro Four Thirds (MTF) atau biasa di sebut Mount M/43. Micro Four Thirds system adalah system pada kamera digital berbasis DSLR namun tanpa menggunakan cermin di dalam body kamera yang berfungsi memantulkan gambar sehingga bisa dilihat di jendela bidik (viewfinder). Jadi obyek langsung bisa dilihat melalui layar LCD/Electronic View Finder setelah ditangkap oleh lensa dan sensor.

Sekedar info, yang menggunakan mount Micro Four Third selain Panasonic yaitu Olympus, Xiaomi dan Blackmagic Cinema.

Awal mencoba kamera ini saya coba pasangkan lensa manual super takumar 135mm F/3.5 dengan menggunakan adapter M42 to M43, dimana adapter ini adalah adapter yang digunakan untuk memasangkan lensa yang menggunakan jenis mount M42 ke body panasonic GF1.

Kesimpulan sederhana mengenai produk ini, cukup layak digunakan untuk fotografi, membuat video Vlog, klip maupun untuk membuat video cinematic. Dan yang tidak kalah penting lagi yaitu harga body kamera panasonic lumix type GF ini sangat murah yaitu di kisaran harga 2 jutaan. Kalau anda sebelumnya sudah memiliki koleksi lensa manual atau lensa lainnya, anda tinggal beli adapter yang sesuai dengan lensa yang anda pakai. Harga lensa manual di pasaran tergantung jenis lensanya ya, tapi banyak juga yang kisaran harganya dibawah 1 juta. 

Berikut ini hasil rekaman video dengan menggunakan kamera panasonic lumix GF1 dengan menggunakan lensa tele manual super takumar 135mm f/3.5. Jika agan berminat ingin membeli kamera ini, silahkan agan bisa langsung cek disini. (note: kalau unitnya masih tersedia)

Instagram Aris Item