16 March 2018

Review Drum Elektrik Yamaha DTX-400K


Drum elektrik adalah seperangkat drum dengan komponen pad drum dan modul yang bisa menghasilkan suara layaknya drum akustik / drum biasa. Ceritanya kemarin saya habis beli drum elektrik Yamaha DTK-400K (8 Maret 2018). Type ini termasuk seri drum elektrik kelas entry level dari pabrikan yamaha yang dibandrol dengan kisaran harga 4 - 4.5 jutaan.

Sebelum saya jelaskan tentang produk ini, berikut ini 6 alasan kenapa saya memilih membeli drum elektrik:

1. Beli drum elektrik engga perlu mikirin masalah peredam suara. Coba kalo drum akustik biasa, biaya bikin peredamnya mungkin bisa 2-3x lebih mahal dari harga drumnya heheee.. Belum lagi harus microphone drum, dan upgrade audio interface.

2. Untuk penunjang kebutuhan home studio, beli drum elektrik jelas lebih hemat dan praktis karena engga perlu mikirin upgrade audio interface  minimal 8 channel untuk pasang microphone drum. Tinggal colokin ke port USB, langsung bisa di trigger ke VST Plugin Drum seperti EZ Drummer, BFD, Superior dan VST Drum lainnya.

3. Untuk personal hobi (kebetulan saya juga hobi maen drum hehee), misalnya untuk latihan atau membuat video cover drum, dengan drum elektrik lebih mudah, engga makan banyak tempat dan lebih praktis, tinggal colok ke PC/Komputer atau bahkan bisa juga menggunakan Android. Atau bisa juga dengan langsung colok headphone ke modul drumnya. Cara lain lagi bisa juga dengan menggunakan output ampli atau speaker. Tinggal play mp3 minus one atau drumless nya, langsung deh bisa bikin cover drum. Asyik kan..

4. Tidak makan banyak tempat dan perawatannya lebih mudah. Dan yang engga kalah pentingnya yaitu engga khawatir mikirin cymbal pecah/robek, karena pad drumnya kan terbuat dari karet.

5. Mengenai kualitas, buat yang sudah terbiasa menggunakan VST Drum seperti EZ Drummer, BFD atau VST Drum lainnya, saya yakin punya banya cara untuk membuat hasil mixing yang lebih oke. Serasa pake drum pro yang harganya puluhan juta kalo kita bisa atur mixingannya.

6. Intinya beli drum elektrik perbandingannya jelas lebih hemat daripada menggunakan drum akustik, tentu saja dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya. Kalo bicara kepuasan, tentu saja lebih enak pake drum akustik. Tapi daripada bikin manual atau  'ngebatik' (istilah membuat drum dengan cara manual di software DAW), mending pake drum elektrik ini.

Itulah alasan saya memilih membeli drum elektrik dan Yamaha DTX-400 K ini termasuk drum elektrik yang harganya relatif murah. Dengan harga kisaran 4 jutaan kalo di beliin drum akustik mungkin dapat drum sekelas Pearl Forum atau Mapex tornado. Oke, sekarang kita lanjut ke pembahasan review drum Yamaha DTX-400K.

Untuk type DTX400K konfigurasi pada pad snare, tom, hihat dan cymbal semua bersifat single zone. Pada module DTX400 terdapat 10 jenis suara preset drum kit. Dimana setiap preset drumkit dapat di modifikasi suaranya per pad dari total 169 koleksi suara drum yang ada di dalam module tersebut (23 Snares, 21 Kicks, 36 Toms, 31 Cymbals, 16 Hi-Hats, 42 Percussions). Pada module tersedia USB Midi port, sehingga jika koleksi suara drum yang ada dianggap kurang, dapat dilakukan expansi dengan mengkoneksikannya ke laptop untuk menggunakan suara drum dari software vst seperti ezdrummer, addictive drum, BFD dll. Training function yang disertakan di module DTX400 juga terbilang cukup lengkap, ada 10 jenis tipe training function: Groove Check, Rhythm Gate, Measure Break, Tempo Up/Down, Change Up, Easy Session, Groove Tracker, Pad Gate, Part Mute, Fast Blast.

Untuk saya, modul hanya untuk transit saja karena saya lebih nyaman dan terbiasa men-trigger modul Yamaha DTX-400K ke VST Drum seperti EZ Drummer.

Dari info yang ada, drum elektrik memiliki 3 bahan yang umum digunakan untuk bahan pad drum:
– Karet (keras dan bounce kurang) digunakan pada Yamaha/Roland Seri entry level.
– TCS (Bounce realistik, seperti pada drum akustik) digunakan pada yamaha seri mid-high level
– Mesh Pad (Bounce realistik, tapi banyak yang berpendapat bouncenya terlalu over, tidak sebaik TCS), digunakan pada Roland seri mid-high level.

Nah untuk type Yamaha DTX-400K, semua pad drumnya terbuat dari bahan karet keras.

Mengenai playability, butuh sedikit beradaptasi dengan bentuk pad pada snare, hi-hat, tom dan cymbal yang terbuat dari karet keras. Untuk yang biasa bermain explore pada bagian hi-hat drum, mungkin perlu adaptasi lebih. Karena bentuk hi-hat nya engga seperti drum akustik. Tapi tetap bisa menggunakan hi-hat pedal. Untuk open dan close hi-hat masih bisa dimainkan dengan menggunakan pedal hi-hat.

Hihat biasanya juga digunakan sebagai alternatif cymbal ride dan dapat dimainkan dengan beberapa cara yang berbeda, yaitu tertutup, terbuka dan setengah terbuka (sloshy), dengan menggunakan stik drum atau ditutup dengan pedal kaki. Kalo di drum akustik, hi-hat bisa di mainkan dalam posisi terbuka lebar. Nah untuk type Drum Yamaha DTX-400K hanya bisa di mainkan pada posisi half open.

Pada bagian pad snare nya, Yamaha DTX-400 K menggunakan snarepad single zone, kelemahannya tidak bisa membuara suara open rim/closed rim shot, seperti pada drum akustik. Untuk performa yang lebih bagus, menurut info, snare drum pada yamaha DTX bisa di upgrade dengan snarepad type di atasnya seperti snarepad type TP70S atau type diatasnya yaitu Yamaha XP80 (type ini termasuk snarepad yang terbuat dari bahan TCS/Textured Cellular Silicone yang memiliki bounce snare yang lebih realistis untuk yang suka bermain ghost note.

Selain itu, karena padsnare Yamaha DTX-400K hanya memiliki single zone, untuk type ini tidak bisa memainkan teknik Cross-stick / side stik (memukul stik pada bagian tepi snare).

Nah untuk bagian cymbals, cymbals pada drum elektrik Yamaha DTX-400K tidak bisa melakukan teknik Choke simbal (Teknik memegangi bagian tepi simbal untuk menghentikan dengingan suara simbal yang baru dipukul).

Untuk bermain double pedal, saya mengganti setting pedal hi-hat menjadi kick, akan tetapi menggunakan kick pedal bawaan DTX-400K untuk di pake bermain speed double bas, rasanya memang kurang asik alias feel pedalnya kurang nendang. Mungkin perlu upgrade dan modif pada bagian pedal kick. Walaupun sebetulnya kekurangan tersebut bisa di atasi dengan mengeditnya melalui software.

Kesimpulannya, Drum Elektrik Yamaha DTX-400K ini adalah salah satu drum elektrik kelas entry level yang bisa dijadikan alternatif atau fasilitas pendukung tambahan di home studio. Meskipun fiturnya tidak selengkap drum elektrik high-end, Yamaha DTX-400K ini masih bisa untuk dilakukan update, seperti menambah bass drum, mengganti pedal kick, mengganti snare drum atau menambahkan bagian cymbals. Untuk tambahan fasilitas drum di studio recording atau home studio, Yamaha DTX-400 K ini sudah bisa dibilang cukup, karena bisa kita trigger menggunakan VST Drum seperti EZ Drummer, BFD, Addictive, dll.

Berikut ini test cover drum menggunakan Yamaha DTX-400K, ini cover drum pertama saya, lagu The Cranberries, judulnya 'Just My Imagination'. Silahkan di lihat videonya di bawah. Terima kasih sudah berkunjung di blog saya.


Instagram Aris Item