11 October 2017

Hunting Lensa Vintage: Beli Lensa Lama = Beli Emas


Awalnya coba beli lensa manual dari brand asahi pentax super takumar, pentacon, tokina, rokinon, canon fd, dll. ga kerasa tau-tau punya banyak, niat ngejual motifnya bosen plus pengen ganti dengan lensa yang lain. Tapi setiap saya jual ko sering dapet lebihan ya hehe.. otak pedagang 
Ada pembeda antara beli lensa dan beli kamera. Kamera makin lama fluktuasinya makin murah walaupun ada beberapa brand tertentu yang harga jualnya bagus dan bertahan. kalo lensa vintage makin lama harga makin tinggi. Asumsi sementara saya, beli lensa lama rasanya kaya beli emas *lensa vintage khususnya.
Keuntungan lainnya, untuk yang hobi foto video bisa pake lensanya untuk ngejob atau penunjang hobi, kalo butuh uang bisa dijual lagi. dalam hal ini rumus pasar masih sangat berlaku, jika peminat bertambah dan barang langka harga bisa dipastikan akan tinggi.
Yang paling asik hunting lensa manual karena harganya yang relatif murah. saya ambil contoh, lensa lama canon fd 50 1.2 s.s.c kisaran 3 - 5 jutaan dengan lensa baru canon ef 50 1.2 L yang harga barunya kisaran 20 jutaan (survey di beberapa market place indonesia). lensa lama type ssc (super spectra coating) bisa dibilang lensa L series jaman waktu itu, hanya beda istilah saja meskipun ada beberapa fitur yang beda, dulu kan jamannya analog film yang semua pengoperasiannya manual beda dengan generasi sekarang ada auto focus.
Ciri ciri lensa manual materialnya full logam lebih kokoh dibanding lensa keluaran sekarang yang materialnya carbon, khas lainnya yaitu focus ring yang lebar bisa full diputer sampe 360 derajat, ngatur aperturenya langsung dari lensa dan karakter bokehnya dreamy.
Sekarang lagi nyandu hunting lensa-lensa vintage dan hobi ngoprek lensa, lensa lama lebih mudah di oprek karena sistem mekaniknya engga seribet lensa keluaran sekarang. yang engga kalah penting saya bisa belajar mengenal banyak karakter lensa.

No comments:

Post a Comment

Instagram Aris Item